Ternyata hanya karena emosi saat bermain sepak bola bisa membuat seseorang “kalap”!? bahkan bisa berakibat fatal.. huhft… Gini ceritanya…
Hampir setiap sore aku dan temen-temen kampungku main sepak bola dibelakang rumah yang rencananya akan dijadikan makam [sudah aku posting sebelumnya] tapi karena belum ada penghuninya dan daripada mubazir akhirnya kita manfaatkan buat cari keringat dengan main bola. Nggak hanya anak-anak saja yang main, bahkan orang tua yang udah punya anak pun ikut juga hehe..
Hampir setiap sore aku dan temen-temen kampungku main sepak bola dibelakang rumah yang rencananya akan dijadikan makam [sudah aku posting sebelumnya] tapi karena belum ada penghuninya dan daripada mubazir akhirnya kita manfaatkan buat cari keringat dengan main bola. Nggak hanya anak-anak saja yang main, bahkan orang tua yang udah punya anak pun ikut juga hehe..
Nah pertandingannya itu lebih sering antar gang atau kampung gitu, kampungku dengan kampung sebelah. Sore tadipun juga demikian. Sebenernya tadi aku agak ngantuk nunggu anak kampung sebelah nggak datang-datang, tapi akhirnya datang dengan pasukan lengkap dan karena ini sudah menyangkut sepak bola dan kampungku juga akhirnya main juga hehe..
Awalnya permainan berjalan biasa dan seperti biasa tim-ku menang meskipun tipis. Permainan memanas saat temenku yang kakinya pernah patah [gara-gara tabrakan motor, belum sembuh total dan masih agak terpincang-pincang tapi permainannya lebih bagus daripada aku] di “kerasi” oleh permainan kiper lawanku dengan menjepit kakinya yang sakit itu dengan kakinya saat berebut bola. Temenku yang memang berwatak keraspun emosi dengan menendang si kiper, tapi si kiper diam saja karena memang takut ama temenku. Yang emosi malah tetanggaku yang bekerja di pabrik sebelah lapangan [sebut aja mas pabrik, karena memang jauh lebih tua dari aku dan yang lain] yang memang main satu tim dengan kampung sebelah karena kuota pemain tim kampungku sudah penuh sebelum dia datang, dia bilang gini “aslie aku ancen wes gak seneng karo maenmu iku, ngawur thok!? Tonto’en ae lak koyok ngono maneh tak gibengi kon..” [artinya: sebenernya aku memang sudah nggak suja dengan cara mainmu yang kasar itu!? lihat saja sekali lagi begitu ku pukul kamu..]. Dan permainan tetap berlanjut dengan keadaan lumayan panas!? Anak kampung sebelah sampe nggak berani main kasar sama sekali karena memang mereka nggak berani sama anak-anak kampungku.. gol demi gol-pun tercipta dari pemain kampungku. Kemudian tiba-tiba terjadi insiden bodycharge keras dari temenku yang sakit kakinya itu dengan mas pabrik, saat itu aku dekat dengan TKP dan melihat emosi mas pabrik kayaknya meledak. Benar saja, tiba-tiba setelah bodycharge yang keras itu dia mengejar temenku dan memukulnya. Dan otomatis aku langsung memisah keduanya dengan anak-anak yang lain, berbagai kata-kata “mesra” pun terucap oleh keduanya. Dan yang paling menakutkan kata-kata temenku itu, “awas kon yo, aneh-aneh ambek aku tak jupukno clurit kon..” [artinya: awas kamu ya, macam-macam sama aku tak ambilkan parang..] dan dia langsung berlari kearah rumahnya. Anak kampung sebelahpun kita suruh pulang semua sebelum terjadi sesuatu yang nggak kita inginkan, dan merekapun kalang kabut gitu!? Dan ternyata temenku tadi tidak main-main dengan kata-katanya, dia keluar rumah membawa sebilah pisau yang kelihatannya memang tajam bener dan lari sambil kearah pabrik dengan memaki-maki mas pabrik juga. Untungnya aku sama anak-anak lain bisa nyegah dia sebelum dia masuk ke pabrik itu, dan menenangkan temenku itu!? dan kayaknya permainan bola dikampungku harus vakum untuk beberapa saat dulu deh. Hampir aja kampungku masuk koran gara-gara sepak bola antar kampong nie.. huhft…
Awalnya permainan berjalan biasa dan seperti biasa tim-ku menang meskipun tipis. Permainan memanas saat temenku yang kakinya pernah patah [gara-gara tabrakan motor, belum sembuh total dan masih agak terpincang-pincang tapi permainannya lebih bagus daripada aku] di “kerasi” oleh permainan kiper lawanku dengan menjepit kakinya yang sakit itu dengan kakinya saat berebut bola. Temenku yang memang berwatak keraspun emosi dengan menendang si kiper, tapi si kiper diam saja karena memang takut ama temenku. Yang emosi malah tetanggaku yang bekerja di pabrik sebelah lapangan [sebut aja mas pabrik, karena memang jauh lebih tua dari aku dan yang lain] yang memang main satu tim dengan kampung sebelah karena kuota pemain tim kampungku sudah penuh sebelum dia datang, dia bilang gini “aslie aku ancen wes gak seneng karo maenmu iku, ngawur thok!? Tonto’en ae lak koyok ngono maneh tak gibengi kon..” [artinya: sebenernya aku memang sudah nggak suja dengan cara mainmu yang kasar itu!? lihat saja sekali lagi begitu ku pukul kamu..]. Dan permainan tetap berlanjut dengan keadaan lumayan panas!? Anak kampung sebelah sampe nggak berani main kasar sama sekali karena memang mereka nggak berani sama anak-anak kampungku.. gol demi gol-pun tercipta dari pemain kampungku. Kemudian tiba-tiba terjadi insiden bodycharge keras dari temenku yang sakit kakinya itu dengan mas pabrik, saat itu aku dekat dengan TKP dan melihat emosi mas pabrik kayaknya meledak. Benar saja, tiba-tiba setelah bodycharge yang keras itu dia mengejar temenku dan memukulnya. Dan otomatis aku langsung memisah keduanya dengan anak-anak yang lain, berbagai kata-kata “mesra” pun terucap oleh keduanya. Dan yang paling menakutkan kata-kata temenku itu, “awas kon yo, aneh-aneh ambek aku tak jupukno clurit kon..” [artinya: awas kamu ya, macam-macam sama aku tak ambilkan parang..] dan dia langsung berlari kearah rumahnya. Anak kampung sebelahpun kita suruh pulang semua sebelum terjadi sesuatu yang nggak kita inginkan, dan merekapun kalang kabut gitu!? Dan ternyata temenku tadi tidak main-main dengan kata-katanya, dia keluar rumah membawa sebilah pisau yang kelihatannya memang tajam bener dan lari sambil kearah pabrik dengan memaki-maki mas pabrik juga. Untungnya aku sama anak-anak lain bisa nyegah dia sebelum dia masuk ke pabrik itu, dan menenangkan temenku itu!? dan kayaknya permainan bola dikampungku harus vakum untuk beberapa saat dulu deh. Hampir aja kampungku masuk koran gara-gara sepak bola antar kampong nie.. huhft…
This entry was posted
on Tuesday, July 14, 2009
and is filed under
cerpen,
me
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
.
Main bola ko sampe kayak gitu, untung aja ngga terjadi tawuran...
mampir ah... kliksekarang.blogspot.com
lama ga mampir kesini.,.
Waduh! main sepak bola kok ampe mau bunuh2an.
niat olahraga mau nyari kesenangan, biar badan sehat, malah jadi berantem.
itu gambaran dunia olahraga i negeri kita. terutama supporter yang biasanya brutal.
emosi sih...
ya....
mas pabriknya gak jadi masuk koran dunkzx....
hehehe.....
@antaresa
hmm.. orang SBY wataknya keras2 mas!? saya juga pernah baku hantam gitu.. tapi nggak sampe bawa alat perang.. hehehe...
@belajar komputer & aziz si anak kost
makasih dah mampir yak.. :-)
@fanny fauzan
he'eh.. bener banget mbak!? tapi memang sulit merubah ADAT yang kaiak gini..
@etikush
walah.. hehehe... waktu temen saya keluar rumah bawa pisau saya juga berpikir kalo kampungklu akan masuk koran mbak!?
@antaresa
hmm.. orang SBY wataknya keras2 mas!? saya juga pernah baku hantam gitu.. tapi nggak sampe bawa alat perang.. hehehe...
@belajar komputer & aziz si anak kost
makasih dah mampir yak.. :-)
@fanny fauzan
he'eh.. bener banget mbak!? tapi memang sulit merubah ADAT yang kaiak gini..
@etikush
walah.. hehehe... waktu temen saya keluar rumah bawa pisau saya juga berpikir kalo kampungklu akan masuk koran mbak!?